MACHU PICCHU
Salah satu tempat di muka bumi ini yang menjadi dream destination banyak orang tak lain adalah Machu Picchu di Peru. Bagi wisatawan Indonesia, Peru juga menjadi destinasi favorit karena untuk memasukinya tak perlu visa. Beragam fakta menarik tentang Machu Picchu berikut ini kemungkinan besar akan membuat Trippers semakin ingin just pack & go to Peru deh!
1. Machu Picchu merupakan situs peninggalan Kerajaan Inca di Peru Amerika Selatan. Berupa tumpukan bebatuan yang merupakan sisa istana peristirahatan yang terhampar di atas lahan rumput di ketinggian 2.430 mdpl
2. Dalam Bahasa Quechua (bahasa penduduk asli) Machu Picchu berarti Gunung Tua.
3. Machu Picchu dibangun atas perintah Raja Inca saat itu (raja ke-9), Pachacutec, sekitar tahun 1450.
4. Komplek Machu Picchu terdiri dari sekitar 150 bangunan dan/atau struktur dari mulai kamar mandi, gudang, kuil dan juga sanctuary.
5. Machu Picchu dibangun dengan teknik ashlar, di mana potongan-potongan batu yang membentuknya disusun sedemikian rupa sehingga tidak runtuh saat terjadi gempa bumi. Kalau tidak, sudah dari dulu Machu Picchu rata dengan tanah karena Peru langganan gempa bumi.
6. Machu Picchu sempat ditinggalkan 100 tahun setelah dibangun karena pendudukan Spanyol. Untung posisinya yang di atas gunung nggak kelihatan dari bawah, jadi luput dari pemusnahan oleh tentara Spanyol.
7. Machu Picchu menjadi terkenal di seluruh dunia setelah seorang profesor arkeologi dari Yale University Amerika, Hiram Bingham menemukan situs ini tahun 1911. Dan akhirnya ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO tahun 1983. Karenanya situs ini dijuluki “Kota Inca yang Telah Lama Hilang”.
8. Tapi ternyata walaupun sering disebut kota hilang yang ditemukan, sesungguhnya Machu Picchu nggak pernah benar-benar hilang. Malah disinyalir Bingham bukanlah orang asing pertama yang mengunjungi Machu Picchu.
9. Bingham diantar ke lokasi Machu Picchu oleh seorang pemandu lokal bernama Melchor Artega. Saat itu warga lokal sana sih tahu akan keberadaan Machu Picchu. Bahkan beberapa teras di situs ini dijadikan mereka sebagai lahan untuk bercocok tanam. Jadi nggak benar-benar sama sekali hilang.
10. Beberapa sejarawan meyakini bahwa seorang petualang asal
Jerman Augusto Berns pernah mengunjungi Machu Picchu sekitar 40 tahun sebelum
kedatangan Bingham. Ada juga yang mengklaim bahwa 3 penjelajah asal Peru
Enrique Palma, Gabino Sanchez, dan Agustin Lizarraga pernah mendatangi Machu
Picchu tahun 1901. Dan 2 misionaris Thomas Payne dan Stuart McNairn mungkin
sudah pernah trekking ke Machu Picchu tahun 1906, 5 tahun sebelum Bingham.
11. Walaupun Bingham mungkin bukanlah penemu Machu Picchu seperti yang diberitakan, tapi dialah yang berjasa membuka situs yang terbengkalai selama 4 abad dan ditutupi rimbunan tanaman. Dia juga yang membuat catatan detil sekaligus memetakan dan memotret situs ini selama beberapa tahun. Segala usahanya itu kemudian dijadikan buku The Lost City of The Incas.
12. Selama beberapa tahun para ahli bingung dan nggak bisa menyimpulkan, Machu Picchu ini sebuah kota, benteng di pegunungan, tempat pemujaan religi, tempat penahbisan raja, tempat tetirah, atau istana kerajaan? Belakangan para arkeolog sepakat Machu Picchu adalah tempat tetirah keluarga Kerajaan Inca.
13. Selama hampir satu abad Peabody Museum di Yale University menyimpan ribuan artefak yang ditemukan di Machu Picchu oleh Bingham. Setelah perdebatan bertahun-tahun tentang siapa yang berhak atas artefak tersebut, Yale University akhirnya mengembalikannya ke Peru Desember 2011. Di antara artefak-artefak itu terdapat tulang belulang manusia.
14. Di latar belakang Machu Picchu berdiri Puncak Wayna
Picchu yang menjulang bak kerucut, dan keberadaannya inilah yang membuat foto
Machu Picchu tambah spektakuler. Wisatawan bisa mendaki Wayna Picchu tapi
dibatasi hanya 400 orang per hari. Jalurnya terjal dan cukup sulit terutama
harus ekstra hati-hati saat turunnya. Dari atas Wayna Picchu, Machu Picchu
malah terlihat hanya berupa serakan bebatuan yang teratur. Jadi pemandangan
terbaik Machu Picchu yang sering kita lihat itu justru dari bawah, dengan latar
Wayna Picchu. Untuk sampai posisi terbaik memotret nggak perlu trekking. Jadi
kalau ada yang bilang ke Machu Picchu harus trekking salah besar!